PRINCES INSURANCE WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES INDONESIA

Informasi Ekonomi, Politik dan Terpanas diwilayah Indonesia Yang Selalu Menjadi Bahan Diskusi Antar Pemuda Generasi Bangsa ***

Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Showing posts with label Ilmu Kanuragan. Show all posts
Showing posts with label Ilmu Kanuragan. Show all posts

Bertemu Kanjeng Ratu Kidul

KUNJUNGAN MERAGA SUKMA YANG PERTAMA KALI KE-NYAI RORO KIDUL RATU LAUT SELATAN

Penuturan Ki Sunjoyo Hadiwinoto Pada The Devil Of Princes

Setelah lilin itu dinyalakan, kemudian lampu kamar dimatikan, aku diharuskan memandangi nyala apinya selama beberapa menit sambil berkonsentrasi, kemudian memejamkan mataku.

Aneh, nyala api lilin seakan masih ada didepan mataku, padahal aku sudah memejamkan mata, terdengan guru pembimbing spiritualku berkata : " sebutkan warna-warna nyala api lilin yang kau lihat ", memang kemudian muncul nyala lilin warna merah, biru, kuning, hijau, bergantian, ada yang dua-tiga kali muncul, malah warna hitam juga muncul, setiap kusebutkan dicatat dengan teliti oleh guru pembimbingku.

Kanjeng Ratu Kidul


Setelah nyala api lilin kemudian tidak muncul lagi maka lampu kamar dinyalakan dan diperlihatkan kepadaku catatan deretan warna-warna yang muncul saat aku memejamkan mata.



Setelah mempelajari catatan itu beberapa saat dan membandingkannya dengan beberapa catatan sebelumnya, kemudian dia menganggukan kepalanya, " Bagus ", katanya, " Mulai malam ini sudah bisa dilakukan upacara meraga sukma ". Aku sangat gembira karena tak sia-sialah usahaku mempersiapkan segala sesuatunya agar aku bisa meraga sukma, keluar dari tubuhku dan pergi kealam gaib yang sejak lama sangat kudambakan.

Tujuh simpul gaib ditubuhku dibuka olehnya, agar roh-ku bisa melepaskan diri dari raga-ku dan pergi berpetualang kealam gaib. Setelah beberapa kali mengadakan peneropongan secara gaib maka aku disuruh meditasi, menjalani ritual khusus, yaitu cara atau kunci agar bisa melepaskan diri dari kurungan raga, setelah sebelumnya berdoa minta perlindungan kepada Tuhan......... Allah SWT.



Saudaraku yang dari Solo telah sejak lama bisa meraga sukma dan menceritakan banyak pengalamannya yang fantastis (menurutku), dan membuatku sangat takjub dan tertarik untuk mempelajari ilmu ini, apalagi setelah dijelaskan bahwa kalau telah menguasainya dengan sempurna, maka batas ruang dan waktu menjadi tidak ada. Maksudnya adalah, bisa melihat kejadian-kejadian apa saja dan dimana saja, kapan saja, dari kamar tempat kita meditasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, selain tentunya bertemu dengan mahluk-mahluk alam gaib yang kasat mata.



Setelah menjalani ritual yang disuruh oleh guru pembimbingku, kemudian aku disuruh melompat keluar melalui ubun-ubun kepalaku, tentu saja aku bingung, bagaimana caranya, akan tetapi kucoba untuk melakukannya, yaitu roh-ku melompat keluar dari raga-ku

Sekali, dua kali gagal, yang ketiga kalinya sepertinya berhasil. Tiba-tiba aku sangat terkejut dan hampir berteriak kaget karena melihat diriku sedang duduk dengan serius dihadapanku melakukan meditasi. Lho koq bagaimana ini, aku bisa melihat diriku sendiri berada dihadapanku. Lalu aku sendiri yang sedang melihat diriku ini apa ?. Terdengar suara guru pembimbingku mengingatkan agar aku janganlah takut atau terkejut dengan kejadian ini.



Ternyata saat ini aku sedang berada dalam alam yang bersinar kebiruan, dan anehnya aku bisa melihat ketempat yang gelap sekalipun dengan jelas.

Aku menegok kesebelah diriku dan terlihat guru pembimbingku juga sedang duduk meditasi, disampingnya terlihat perwujudannya berpakaian putih-putih dan tubuhnya bercahaya, guru pembimbingku koq ada dua ?, fikirku.

Wujud yang bersinar dari guru pembimbingku memberi isyarat agar aku mengikutinya, aku mencoba berjalan tapi sangat sulit dan kaku, beberapa kali hampir terjatuh. Tubuh bersinar guru pembimbingku dengan tidak sabar memberi lagi isyarat agar aku mengikutinya, aku mencoba berjalan sebisaku mengikutinya berjalan keluar rumah.



Setibanya diluar rumah kulihat tiba-tiba guru pembimbingku tidak jalan dilantai, akan tetapi telah terbang naik beberapa meter dari tanah dan menunjuk kearah Selatan. Terdengar bisikannya jelas ditelingaku : " Coba-lah, kau bisa terbang sepertiku, kita terbang menuju ke arah Selatan ". Kucoba menjejakkan kakiku kelantai, keanehan terjadi tubuhku melayang naik beberapa meter tapi agak menggeliat miring, hampir jatuh.

Akhirnya aku berhasil menguasai tubuh halusku dan terbang mengikuti guru pembimbingku kearah selatan, terus menembus awan, melewati hutan, gunung dan akhirnya tiba ditepi pantai.



Gelombang laut terlihat menerjang kearah pantai dengan dahsyatnya dan membasahi kakiku, terlihat pembimbingku berjalan kearah laut, dan aku terus mengikutinya dari belakang.

Tubuhku mulai tenggelam kedalam laut, ketika air telah mencapai pinggangku terdengar pembimbingku berbisik : " Mohon agar bisa berjalan diatas air ", dan terlihat pembimbingku telah melesat dengan cepatnya diatas air terus menuju ke Selatan. Setelah memohon, pelan-pelan tubuhku terangkat dan bisa berjalan diatas air laut, pakaianku langsung kering seakan akan tidak pernah terendam air laut sebelumnya, kejadian ini sangat mengagumkanku sehingga membuatku menjadi bersemangat dan berlari cepat menyusul pembimbingku yang sudah jauh didepan.



Terlihat ada bentuk gapura didalam laut dan pembimbingku sedang meminta ijin kepada pengawal untuk masuk kedalam istana, mendadak laut terbuka membentuk lubang, ruang yang sangat besar dengan gapura yang indah, lengkap dengan anak tangganya, kami masuk kedalam dengan takjub. Sayup-sayup terdengar suara gamelan dengan nada-nada yang belum pernah kudengar sebelumnya.

Istana bersinar kehijauan dan terlihat banyak yang lalu lalang akan tetapi tidak sedikitpun diantara mereka yang menoleh kearah kami. Mendekati pintu depan istana pengawal mencegat kami dengan memalangkan tombak yang bersinar keemasan, dan sekali lagi pembimbingku menyampaikan salam niatnya.



Terdengar suara merdu dari dalam dan para pengawal menyingkir memberi kami jalan masuk kedalam istana. Situasi Istana sulit untuk digambarkan, sangat indahnya, tiang-tiangnya berukir indah dan berkilauan berlapis emas dan lantainya juga berkilauan, dimana mana bertebaran hiasan-hiasan yang menakjubkan yang menambah indahnya istana ini.

Terdengar lagi suara merdu menyambut kami, dan dengan takjub aku melihat sesosok tubuh molek dengan busana serba hijau dan gemerlapan yang dihiasi intan permata, parasnya cantik bersinar dan berseri, memakai mahkota emas yang berkilauan, menyambut kedatangan kami, mahluk cantik jelita yang duduk disinggasananya ini sulit untuk digambarkan kecantikannya. Kemudian memberi isyarat dengan melambaikan tangannya agar kami mendekat.

Aku mendekat dan mengikuti pembimbingku yang menyembah dengan takzim sebagai tanda hormat, inikah Nyi Roro Kidul yang terkenal itu, Penguasa Laut Selatan, Ratu dari alam gaib, kesinikah aku dibawa oleh pembimbingku untuk menjumpainya dan memperkenalkan diriku. Terlihat Ratu Kidul turun dari singgasananya dan menyuruh kami berdiri, aku menundukkan muka tidak berani melihat wajahnya yang halus, cantik jelita dan bersinar, juga kearah busana atasnya yang agak tembus pandang dan memperlihatkan tubuh bagian atas yang aduhai.



Ratu memanggilku untuk mendekat, kemudian menyentuh kepalaku dan memberikan sebuah keris kecil, yang dengan agak kebingungan kemudian kuterima. Kuanggukkan kepala dan kuucapkan terima kasih atas pemberiannya. Ratu mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum kearahku atas sikapku yang agak gugup tapi tetap santun. Setelah selesai bertemu dengan Ratu Kidul, kemudian pembimbingku menggamit tanganku untuk mengajak pulang.

Kami amit mundur, pamit dan meninggalkan istana dasar lautnya Ratu Kidul. Keris pemberian Ratu Kidul kugenggam erat-erat ditangan kananku.

Lain dengan masuknya, kami keluar dengan mudah tanpa halangan apapun dari para pengawal dan kemudian ‘ tancap gas ' terbang kembali ketempat kami meditasi. Sambil terbang aku terus-menerus melirik ke keris pemberian Ratu Kidul, dan tak henti mengaguminya.



Perjalanan pulang terasa sangat cepat dan tiba-tiba sudah berada dihadapan raga kami yang masih terlihat asyik bermeditasi.

Kulihat tubuh halusku memakai pakaian berwarna keperakan dan didadaku terlihat gambar Rajawali dan Naga sedang bercengkrama. Terus terang aku kaget dan kagum melihat penampilanku sendiri yang baru kuperhatikan, tidak dari awal saat keberangkatan ke Istana Ratu Laut Selatan. Tak terasa genggaman tanganku ke keris yang diberikan Ratu Kidul mengendur dan mendadak sontak tiba-tiba keris terbang berputar-putar serta menukik tajam masuk kedalam lengan kiriku dan menetap disana. Aku benar-benar terkejut atas kejadian ini dan terus meneliti keadaan tangan kiriku yang telah terisi keris. Takjub.

Begitu mendekati raganya ternyata tubuh halusku langsung tersedot masuk bagaikan asap yang dengan sangat cepatnya kembali menyatu dengan ragaku, alam biru perlahan memudar dan kesadaran timbul dalam diriku ‘ Aku sudah kembali ‘.



Aku membuka mataku perlahan dan sinar lampu dari kamar sebelah memasuki bola mataku dan menimbulkan kesadaran bahwa ‘ telah kembali ke alam nyata ‘. Kulihat guru pembimbingku-pun telah membuka matanya dan tersenyum kepadaku, kemudian berkata : " Sang Ratu telah berkenan memberimu keris ". Aku mengangguk-angguk dan keingintahuanku langsung menyeruak apakah guru pembimbingku melihat pakaian halusku, dan aku bertanya : " Apa bapak bisa melihat saya juga, seperti saya melihat bapak ? Kalau boleh tahu seperti apa tubuh halus saya ini dan bagaimana dengan pakaianku ? ".

" Tentu saja aku melihat juga dan pakaian keperakan yang kau kenakan sangat indah apalagi dengan gambar burung dan ular naga besar didadamu ", jawabnya lengkap dan memuaskan hatiku. Akh, ternyata apa yang kulihat sama dengan yang dilihatnya, berarti ini bukan mimpi atau khayalan saja tetapi benar-benar terjadi. Dan tubuhku bergetar keras karena sensasi hebat yang tiba-tiba muncul kedalam hatiku. " Luar biasa, sungguh luar biasa, .... ", hanya itu yang bisa kuucapkan lirih.



Tapi aku masih mengejar lagi dengan pertanyaan : " Sepertinya rumah ini ada mahluk halusnya terutama di pohon Nangka itu kelihatan galak ", dengan tersenyum pembimbingku berkata lagi : " Oh.... maksudnya mahluk berekor yang giginya runcing itu, dan dibelakang rumah mahluk perempuan dengan punggung bolong dan rambut riap-riapan, kalau tidak mengganggu biarkan saja, mereka kan dialamnya, kita dialam kita ". Memberi penjelasan lagi yang lebih meyakinkan kepadaku bahwa alam gaib itu memang ada, dan bisa kita lihat bila kita memang mempunyai kekuatan atau ilmu untuk menembus kealam gaib.

Karena apa-apa yang kulihat ternyata dilihatnya juga sama tak berbeda, dan kita bisa saling melihat tubuh halus kita seperti didunia nyata saja. Bedanya, apapun yang kita mohon dialam gaib dapat langsung terkabul, dan bisa kita dapatkan seketika itu juga, misalnya kita minta emas balokan, langsung ditangan kita muncul emas balokan 24 karat dengan berat misalnya satu kilo, akan tetapi bila kita kembali keraga kita dan membuka mata ternyata dialam nyata......., tidak ada ditangan kita emas balokan tersebut. Hanya ada di alam gaib.

Mungkin ada caranya untuk mewujudkannya kealam nyata tapi masih belum kuketahui bagaimana dan harus melakukan apa persyaratannya.....



Wajah cantik sang Ratu dengan Istana megahnya, keris pemberiannya serta pengalaman gaib perjalanan Meraga Sukma itu masih terus terbayang-bayang hingga beberapa hari kemudian, sampai kemudian pengalaman-pengalaman gaib lainnya yang lebih mencekam kudapatkan dan terus berlanjut hingga kini.

Demikianlah pengalamanku pertama kali bisa Meraga Sukma dan masuk ke-alam gaib yang menakjubkan, ternyata perjalanan dialam gaib yang rasanya lama itu, hanya memakan waktu 20 menit saja.



Akan tetapi dialam sana banyak mahluk-mahluk gaib yang jahat sehingga sangatlah berbahaya memasuki alam gaib tanpa bimbingan dan perlindungan yang kuat, bisa-bisa kita terperangkap dan tidak bisa keluar lagi sehingga dianggap telah mati (suri) oleh orang-orang, dan bila beberapa minggu atau bulan baru kita bisa kembali keraga kita mungkin raga kita sudah dimakamkan oleh keluarga kita (karena dianggap sudah mati, padahal belum).

Bayangkan begitu kita sadar kita berada dua meter didalam tanah terkurung di kegelapan, sudah dibungkus kain kafan, dan tidak mungkin menggali keatas, kita berusaha berteriak minta tolong, siapa yang mungkin mendengar dan bisa menolong.

Tentara ke Paranormal

Devil Princes : Minta Gemblengan Kanuragan dan Keselamatan

    Paranormal tidak cukup sekedar memberi gemblengan. Begitu tentara-tentara itu pulang dari Aceh, tugas baru untuk penyembuhan. Mereka ada yang mengalami halusinasi, mengalami goncangan hati. Mereka disana karena tugas dan mempertahankan diri.

Ilmu Kanuragan


Tentara juga manusia. Meski telah dilatih kemiliteran, memiliki senjata, tapi sebagai manusia biasa juga memiliki rasa takut. Pendidikan yang keras terkadang membuat mereka tertekan. Apalagi saat ditugaskan ke daerah konflik seperti Aceh maka akan muncul kekhawatiran keselamatan jiwanya. Sehingga untuk menentramkan hati, beberapa dari mereka berkonsultasi dengan paranormal .

Tentara mendatangi paranormal diakui oleh paranormal Ki Cokro Santri Tunggal. Lokasi prakteknya di kawasan Condet terletak di depan Rindam Jaya, pelatihan militer tamtama dan Secaba di Jakarta. Dia sering diundang langsung untuk memberikan gemblengan secara spiritual ketika ada latihan bersama.”Saya sekedar memberikan air putih untuk doping,”tandas Cokro.

Menurut Cokro, rata-rata yang paling sering latihan di Rindam para calon tamtama. Mereka ada yang mengalami depresi. Dari beberapa pengakuan mereka masuk Tentara karena paksaan orang tua. Mungkin pula karena umur masih muda sehingga belum kuat menghadapi tekanan.

Sementara itu ada juga yang mengalami des-halusinansi. Misalnya latihan perang kadang-kadang memmukuli teman satu kesatuan. “Saya sering menangani seperti itu. Mungkin karena berangkat dari tekanan. Mereka Sudah terlanjur mask, disatu sisi tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Disatu sisi merasa militer bukan dunianya,”tandasnya.

Saat Aceh bergolak, Cokro juga terlibat memberi pembekalan rohani untuk tentara. Mulai dari para pelatihnya digembleng dengan ilmu kanuragan. Walau para perwira itu setiap hari latihan, mereka tetap mempunyai rasa gentar ketika harus terjun ke medan peperangan. Maka mereka mencari doping spiritual. Mereka minta perisai diri dari serangan secara fisik.

Ritual biasanya langsung satu peleton. Mereka dimandikan, disucikan dengan ruwatan tolak bala, menghindarkan bala, diberikan jamasan atau gemblengan.

Doa gemblengan,

    Bisimillah Asyahau alla ila hailalaha wa asyhadu anan Muhammad darosulullah. Tan ingsun kawulaning gustiAallah, kan niatan matak saking sukmo kumolo. Bukti ati ngamabh jagat walikankang langgeng tan kenangin owah. Hu yahu shlalahaulaawasalam. Dzat ingkan suci sahudoyo. Ratuning syahataullah yo ingsun sebut namanya…kang aran lanang sejati.. tanpa sasekehing kang kinmapang mapang ngelumpruk kadi tibaning kapuk, yahu jabardas kerta terhas keris suleman….seterusnya.

Kemudian lidah mereka dijilatkan besi yang membara untuk mendatangkan karomahnya. Api merupakan lambang bahwa mereka identik dengan peperangan maka didatangkan aura api. “Langsung dipraktekkan disitu. Selama ini mereka rata-rata sudah yakin sehingga di tes tidak mau,”tegasnya.

Tugas tidak cukup sekedar gemblengan. Begitu tentara-tentara itu pulang dari Aceh, Cokro mempunyai tugas untuk penyembuhan. Mereka ada yang mengalami halusinasi. Mereka mengalami goncangan hati. Mereka disana karena tugas dan mempertahankan diri.

Mereka merasa dikejar-kejar dengan kesalahan. Maka mereka dibawa ke Cokro untuk distabilkan. Prosesnya selama 1 minggu. Selain itu banyak juga yang mengalami keajaiban-keajaiban. Mereka selamat kembali ke rumah yakin bahwa itu hasil dari gemblengan saat mereka akan berangkat. “Mereka luput dari maut, terhindar dari bom dan peluru,”tegas Cokro.

Muncul pula kisah misterius. Salah satu anggata tentara ketika bertugas di Aceh mengalami kejadian aneh. Menurut perasaannya, dia sudah pulang ke Jakarta. Sampai ke Bandara naik taksi sampai ke Jatinegara ke rumah pamannya. Terus dia dari rumah pamannya ke kampung Melayu menjemput bapak dan ibunya yang asalnya dari Pacitan. Mereka dibawa ke Rindam. Tapi dalam perasannya di Rindam kosong, yang ditemukan orang aneh-aneh. Dia membaca doa gemblengan seingatnya.Tiba-tiba dirinya kembali ke kemahnya. Padahal sudah 5 hari hilang. Tahu-tahu dia ditemukan berbaring di kemah.

Di Rindam juga pernah muncul kisah aneh. Sekitar pukul 04.00 wib, 6 orang pelatih datang ke praktek Cokro. Mereka mengatakan bahwa ada seorang siswa Secaba yang ikut latihan hilang secara misterius. Mereka takut jika sampai komandan besar mengetahuinya. Mereka bisa kena sanksi.

Siswa itu menghilang saat latihan besar ratusan orang di lapangan. Dia pamit buang air kecil, lalu dikawal dua orang. Dia kencing di barak berupa WC terbuka, tidak ada tutupnya. Temannya menjaga di depan pintu. Dia ditunggu lama tidak keluar, ternyata setelah temannya melongok ke dalam, siswa tadi lenyap tak berbekas. Mereka mencari satu sampai dua jam. Tapi tetap tidak ketemu. Maka mereka lapor pada komandannya. Lalu komandannya itu bergegas menemui Cokro.

Usai diberi laporan, Cokro selama 20 menit melakukan ritual. Lantas para pelatih itu dibawakan garam. Dia curiga bahwa siswa itu diganggu oleh energi negatif dari sungai Ciliwung yang terletak di belakang Rindam. “Dugaan saya benar,”ujarnya.

Ketika pelatih itu menyebarkan garam, siswa itu muncul di tepi sungai dalam keadaan pingsan. Dia berteriak kelelahan lalu semaput. Sebelum pingsan, dia dilihat temannya hanya menyeberang sungai bolak-balik. Seperti orang latihan.Ternyata setelah ditanyakan, menurutnya dia sudah pergi ke Parung yang berjarak 20 km dari Condet.Dia minta uang saku ayahnya yang sedang di rumah saudaranya. Padahal kenyataannya cuma berkutat di sungai di belakang Rindam Jaya.

“Padahal Rindam itu pagarnay tinggi, lompatnya kapan? Di depan lapangan ada ratusan orang sedang latihan. Tapi dia tidak diketemukan. Pelatihnya lebih dari 12 orang, seharusnya ketahuan. Sangat tidak masuk akal bisa hilang begitu saja ,”cetusnya.

Sedang pengalaman Ki Bogem Santri Mbelink lain lagi. Dia bercerita juga pernah memberi doa keselamatan pada tentara yang akan tugas ke Aceh. Ritual yang dilakukan dengan mengadakan manaqib Syech Abdul Qadir Djaelani. Usai acara selamatan dengan ayam utuh atau ingkung. Lalu dilanjutkan dengan doa bersama. Setelah itu diadakan siraman air bunga.”Mereka pulang ke Jakarta dengan selamat,”katanya.

Sedang Hang Sholahudin, pernah memberi pembekalan kanuragan tentara ketika di Palembang. Dia akan ditugaskan ke Aceh. “Saya kasih pegangan untuk keslamatan, berupa kulit macan diikat dengan buluh perindu. Saya campur madu gaib dari kuburan. Saya potong kecil-kecil di rajah, lalu bungkus. Ada pula dari kulit kijang dan cincin’”ujarnya.

Tentara yang membawa pegangan dari Hang itu ketika Tsunami menyapu Aceh bisa selamat. Tatkala ombak besar menghantam, dia berpegangan poho sehingga selamat. Dalam berlari menyelamatkan diri seperti menggiring untuk lari ke kanan atau ke kiri.

Ki Jaya juga memiliki kisah unik. Tentara yang telah diritualkan oleh dirinya mengalami kejadian menakjubkan. Peluru GAM cuma berdesingan ke kanan dan ke kiri tubunya. “Mereka selamat”,ungkapnya. Rata-rata mereka ketika akan bertugas minta doa untuk keselamatan dirinya sendiri.

Kadang-kadang ada yang kurang puas. Maka untuk kenang-kenangan memakai mustika yang dalam bahasa spiritualis mengandung karomah. “Pantangannya jangan selingkuh, jangan merusak pager ayu, rumah tangga orang lain”katanya.